Persyaratan Air Proses pada Industri Tekstil

Persyaratan Air Proses pada Industri Tekstil

Skenario Gedung Pengolahan Limbah Tekstil

          Air dalam industri tekstil digunakan sebagai medium pada proses penyempurnaan basah, sebagai air pengisi ketel uap ( boiler ) dan sebagai air pendingin. Air yang digunakan mempunyai persyaratan tertentu yaitu berupa pembatasan kandungan zat-zat kimia dalam air tersebut. Persyaratan air untuk pengisi ketel uap dan proses tekstil berturut-turut memiliki syarat fungsi yaitu :

1. Sebagai pengisi ketel uap kandungan zat-zat kimia dalam air dibatasi agar tidak menyebabkan terjadinya kerak, korosi ketel, dan gangguan lain dalam pengoperasian Boiler.
2. Sebagai pendingin kandungan zat-zat kimia dalam air harus dibatasi agar tidak mengganggu kelancaran / efisiensi proses perpindahan panas, serta mencegah korosi.
3. Sebagai medium dalam proses penyempurnaan basah, kandungan zat-zat kmia dalam air harus dibatasi agar tidak mengganggu kelancaran proses penyempurnaan atau menyebabkan terjadinya kegagalan / kerusakan hasil proses tersebut, misalnya air terlalu sadah sehingga mengendapkan zat pembasah yang menimbulkan noda-noda dan sebagainya.

Mekanisme Proses Pemintalan

 Mekanisme Proses Pemintalan

Mula-mula serat mengalami proses pencampuran, pembukaan dan pembersihan di mesin blowing, dan sebagai hasil akhir berupa gulungan lap. Gulungan lap kemudian diolah pada mesin Carding, lap akan mengalami proses pembukaan dan pembersihan lebih lanjut, sehingga menjadi serat-serat individu. Di samping itu serat-serat yang sangat pendek terpisahkan dari serat-serat yang panjang, dan hasilnya berupa sumbu yang disebut sliver.

Hasil sliver Carding keadaan serat-seratnya masih belum lurus dan belum sejajar satu sama lain serta belum rata. Untuk meluruskan dan mensejajarkan serat-serat serta meratakan slivernya, maka beberapa sliver tersebut dirangkap dan disuapkan ke mesin Drawing. Jumlah rangkapan biasanya antara 6-8 buah sliver. Pelurusan dan pensejajaran serat-serat dilakukan dengan jalan penarikan oleh pasangan – pasangan rol-rol penarik, dan hasilnya berupa sliver yang lebih rata.

Pengerjaan ini dilakukan 2-3 kali (passages) pada mesin Drawing, tergantung pada mutu benang yang diinginkan. Hasil sliver Drawing kemudian dikerjakan pada mesin Roving untuk diperkecil diameternya. Untuk memberikan kekuatan pada roving agar dapat digulung pada bobbin, maka pada Roving tersebut diberikan sedikit puntiran (twist).

Akhirnya Roving tersebut dikerjakan pada mesin pintal Ring Spinning hingga menjadi benang melalui proses penarikan dan pemberian puntiran serta digulung pada bobbin. Untuk membuat benang yang bermutu tinggi biasanya sesudah mangalami proses di mesin Carding tidak langsung dikerjakan pada mesin Drawing, tetapi diproses dulu di mesin Combing, dimana serat-serat yang pendek dipisahkan.

Mesin Ekstruder pada proses pemintalan serat tekstil

    Ekstruder

Polimer padat dalam bentuk Chips dimasukkan ke dalam ekstruder secara gravitasi. Extruder tersusun atas pipa silinder yang dilengkapi pemanas dan screw di dalamnya

Ekstruder memiliki ruang pemanas bertingkat dengan suhu sedikit dibawah titik leleh polimer sampai diatas titik leleh polimer. Tujuan pemanasan bertingkat adalah mendapatkan pelelehan chips yang sempurna. Chips dilelehkan dengan pemanasan dan tekanan tinggi karena adanya penekanan ulir (screwing). Pemanas pada pipa silinder menggunakan elemen pemanas listrik. Lelehan chips dari ekstruder dialirkan ke filter, pada bagian ini umumnya terdapat sensor elektronik yang mengatur viskositas lelehan polimer agar tidak menggumpal. Lelehan polimer kemudian dengan bantuan spin pump didistribusikan ke tiap-tiap posisi spinning.

Serat Kapas

“KAPAS” COTTON

Serat kapas  dihasilkan dari rambut biji tanaman yg termasuk dlm jenis Gossypium, yaitu :

1.  Gossypium Arboreum ( India )

2.  Gossypium Herbareum

3.  Gossypium Barbadense  ( Peru )

4.  Gossypium Hirsutum ( Mexsel, Amteng, Hindia Barat)

Tinggi Tanamana kapas 1 – 2 mtr

Bentuk Marfologi serat kapas pipih seperti pita yg terpuntir ( bentuk membujurnya ), sedangkan bentuk melintangnya seperti ginjal

*Sifat Fisika

            - Warna serat kapas tidak betul-betul putih, biasanya sedikit krem

            - Kekuatan kapas perbandel rata2 96.,700 pound per inchi²

            - Mulur saat putus antara 4 – 13 % dengan rata2 7%

- Moisture regain 7 – 8,5 %

- Berat jenis kapas 1,5 – 1,56

Komposisi Kimia Serat Kapas

Komposisi	% Terhadap Berat kering
Selulosa Protein Pektan Lilin Abu Pigmen & zat lain	94 1,3 1,2 0,6 1,2 1,7

*Sifat Kimia

            - Tahan terhadap kondisi penyimpanan

            - Akan rusak jika kena pemanasan diatas suhu 140⁰C

            - Tidak tahan terhadap zat pengoksidasi

Penggunaan Serat Kapas : Untuk Bahan2 pakaian dan lainnya

Pengelolaan Dasar Mekanik Laboratorium Kimia

Pengelolaan laboratorium meliputi aspek perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan pengawasan terhadap bangunan, peralatan umum, alat lab, bahan kimia, dan kegiatan lab.

Unsur pengelola laboratorium terdiri dari Kepala Lab, Ketua Lab, Pimpinan Praktikum, Teknisi, Analis dan Juru lab. Dalam sistem persekolahan pengelola lab melibatkan unsur Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan sarana, Guru, dan Juru lab/laboran

Kepala lab, dan Ketua Lab atau Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah Dan Guru yang ditunjuk Kepala Sekolah memiliki tugas dengan posisi sebagai perencana, pengarah, pengkoordinasi, dan pengawas terhadap jalannya pengelolaan laboratorium. Sedangkan Teknisi, analis, juru lab dan guru mata pelajaran memiliki tugas dengan posisi sebagai pelaksana.

Administrasi alat dan bahan

Tujuan dari mengadministrasi alat-alat dan bahan ialah agar dengan mudah dapat diketahui:

a.    Jenis alat atau bahan yang ada

b.    Jumlah masing-masing alat dan bahan

c.    Jumlah pembelian atau penambahan

d.    Jumlah yang pecah, hilang atau habis

Untuk keperluan administrasi ini diperlukan beberapa buku catatan antara lain:

a.   Buku stock

b.   Kumpulan daftar pembelian dan penerimaan

c.   Buku catatan barang-barang yang pecah, hilang , atau rusak

d.   Buku harian

e.  Catatan percobaan yang akan dilakukan

f.   Catatan beberapa konstanta

g.  Catatan cara membuat beberapa larutan

h.  Catatan peminjaman alat

i.    Catatan pribadi

Profil Saya

Saya Sandi Dwi Laksono, salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung program beasiswa D3 Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil dan Menengah ( TPL IKM ) Kementrian Perindustrian RI angkatan 2014. Lahir di kota Grombyang (Pemalang) - Jateng. follow my twitter @dtex_store